Pembelajaran Kooperatif Tipe-Pendekatan Struktural (PS)


Pembelajaran Kooperatif Tipe-Pendekatan Struktural (PS)

Tipe PS dikembangkan oleh Spencer Kagen, dkk. Pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Terdapat dua macam struktur PS yang terkenal, yaitu think-pairshare (TPS) dan numbered-head-togther (NHT).
1.        Struktur think-pair-share (TPS)
Struktur TPS memiliki langkah-langkah yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Adapun langkah-langkah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Thinking (berpikir): Guru mengajukan suatu pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian meminta siswa untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
Langkah 2: Pairing (berpasangan): Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap berpikir. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru memberi waktu 4 – 5 menit untuk berpasangan.
Langkah 3: Sharing (berbagi): pada langkah akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan, sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
2.        Struktur Numbered-Head-Together (NHT)
Struktur NHT biasanya juga disebut berpikir secara berkelompok adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagen. NHT digunakan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Sebagai gantinya mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Penomoran: Guru membagi siswa ke dalam kelompok beranggota 3 – 5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor 1 sampai 5.
Langkah 2: Mengajukan pertanyaan: Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya atau bentuk arahan.
Langkah 3: Berpikir bersama: Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu.
Langkah 4: Menjawab: Guru memanggil siswa dengan nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
Berdasarkan empat tipe pembelajaran kooperatif yang telah diuraikan di atas, dapat dibandingkan dengan memperhatikan ikhtisar dalam tabel di bawah ini.

Tidak ada komentar